Nala Edwin - detikNews
Jakarta - Arkeolog di Papua menemukan
lokasi bersejarah di Nabire, Papua. Di lokasi ini banyak ditemukan
benda-benda peninggalan abad 16. Temuan ini amat penting menggambarkan
perkembangan masyarakat Papua.
“Batu sebagai bahan manik-manik sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Tapi sebagai permata, cincin dari data tertua setelah menjadi komunitas dalam masyarakat kerajaan. Temuan penggalian di situs Nabire juga menemukan manik-manik, keramik dari abad 16,” jelas Kepala Balai Arkeologi Jayapura M Irfan, Senin (25/5/2015).
Menurut Irfan, selain itu juga penggalian yang dilakukan menemukan gerabah dan sisa makanan. “Manik-manik ditemukan di situs Pulau Napan, Nabire,” urai dia.
Adanya gerabah dari dan keramik dinasti Ching juga membuktikan bahwa masyarakat Papua saat itu sudah terbuka akan pengaruh asing.
Menurut Ketua Tim Eskavasi Hari Suroto, situs Napan telah tumbuh menjadi feederport yang menghubungkan sumber komoditas di pedalaman dengan pelabuhan utama di Biak dan Mansinam sejak akhir abad ke 17.
“Ini peninggalan orang Papua karena sistem penguburan yang diterapkan relevan dengan tradisi suku Papau di pesisir. Gerabah dan manik-manik komoditas dari luar, abad 17 dalam konteks perdagangan komoditas mondial,” tutup dia.
(ndr/mad)
“Batu sebagai bahan manik-manik sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Tapi sebagai permata, cincin dari data tertua setelah menjadi komunitas dalam masyarakat kerajaan. Temuan penggalian di situs Nabire juga menemukan manik-manik, keramik dari abad 16,” jelas Kepala Balai Arkeologi Jayapura M Irfan, Senin (25/5/2015).
Menurut Irfan, selain itu juga penggalian yang dilakukan menemukan gerabah dan sisa makanan. “Manik-manik ditemukan di situs Pulau Napan, Nabire,” urai dia.
Adanya gerabah dari dan keramik dinasti Ching juga membuktikan bahwa masyarakat Papua saat itu sudah terbuka akan pengaruh asing.
Menurut Ketua Tim Eskavasi Hari Suroto, situs Napan telah tumbuh menjadi feederport yang menghubungkan sumber komoditas di pedalaman dengan pelabuhan utama di Biak dan Mansinam sejak akhir abad ke 17.
“Ini peninggalan orang Papua karena sistem penguburan yang diterapkan relevan dengan tradisi suku Papau di pesisir. Gerabah dan manik-manik komoditas dari luar, abad 17 dalam konteks perdagangan komoditas mondial,” tutup dia.
(ndr/mad)
0 comments:
Post a Comment